Kamu perlu berhati-hati jika memiliki siklus menstruasi tidak teratur karena itu merupakan salah satu gejala penyakit PCOS.
Siklus menstruasi normal pada wanita terjadi dalam kurun waktu 21-35 hari, dimana siklus menstruasi tidak bisa disamakan dengan semua wanita. Jika siklus menstruasi tidak normal dalam jangka waktu yang panjang, seorang wanita bisa jadi mengalami gangguan Polycystic Ovary Syndrome atau dikenal dengan PCOS.
Lalu apa saja penyebab dan bagaimana cara mencegah PCOS? Dapatkan penjelasan selengkapnya dalam artikel ini.
Apa Itu PCOS?
PCOS merupakan singkatan dari Polycystic Ovary Syndrome dimana dalam bahasa indonesia dikenal dengan istilah Sindrom Ovarium Polikistik. PCOS merupakan kondisi medis yang memengaruhi keseimbangan hormonal pada wanita usia reproduksi.
Penyakit PCOS sendiri seringkali melibatkan gangguan dalam fungsi ovarium yang dapat menyebabkan masalah seperti siklus menstruasi tidak teratur, masalah kesuburan, dan perubahan hormonal lainnya.
Wanita yang mengidap PCOS sering memiliki kista kecil di dalam ovarium, dimana kista ini biasanya tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan gangguan dalam siklus menstruasi dan ovulasi. Penyakit ini dengan berkaitan dengan berbagai masalah lainnya seperti resistensi insulin, peningkatan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan sindrom metabolik.
Penyebab PCOS
Penyebab PCOS sendiri hingga saat ini belum diketahui secara pasti, hanya saja ada beberapa hal yang meningkatkan seseorang mengalami penyakit ini, yaitu:
-
Memiliki hormon insulin berlebih
Dilansir dari Halodoc mengatakan bahwa 70% wanita PCOS mengalami resistensi insulin atau memiliki hormon insulin berlebih. Insulin sendiri merupakan hormon yang bertugas untuk mengatur karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh untuk dijadikan energi.
Hormon insulin berlebih menyebabkan kadar androgen lebih tinggi dimana hal ini dipicu oleh kadar insulin yang menumpuk dalam tubuh.
-
Faktor genetik
PCOS merupakan salah satu penyakit genetik atau bisa menurun dalam keluarga. Jika seorang ibu atau saudara perempuan mengidap sindrom ini, kemungkinan keturunannya memiliki riwayat penyakit yang sama.
-
Gangguan keseimbangan hormon
Gangguan keseimbangan hormon juga dapat menyebabkan seorang wanita mengalami PCOS. Ketidakseimbangan hormon ini seperti peningkatan kadar testosteron, peningkatan kadar hormon luteinising, rendahnya globulin pengikat hormon seks, peningkatan kadar prolaktin.
Gejala PCOS
Tanda dan gejala PCOS seringkali bervariasi dan berbeda bagi setiap orang, namun jika merasakan gejala umum di bawah ini, kamu dapat segera memeriksakan diri ke dokter.
-
Gangguan Siklus Menstruasi
Salah satu gejala PCOS ditandai dengan periode menstruasi yang tidak teratur. Dalam banyak kasus wanita yang mengalami PCOS memiliki siklus menstruasi kurang dari 8-9 dalam setahun.
Gangguan siklus menstruasi pada pengidap PCOS disebabkan oleh menurunnya aktivitas ovulasi pada sistem reproduksi sehingga dinding rahim tidak dapat meluruh.
-
Warna Kulit Menggelap
Tanda atau gejala lainnya yang sering muncul pada pengidap PCOS adalah warna kulit penderita yang berubah menjadi lebih gelap. Biasanya kulit yang menggelap terjadi pada bagian lipatan seperti leher, pangkal, paha, bawah payudara, serta selangkangan.
-
Muncul Jerawat yang Parah dan Banyak
Pada penderita PCOS gejala lain yang muncul adalah munculnya jerawat yang parah dan banyak, dimana hal ini disebabkan oleh kondisi kulit menjadi lebih berminyak dari biasanya. Minyak berlebih ini memicu pertumbuhan banyak jerawat di area wajah, dada, hingga punggung bagian atas.
-
Pertumbuhan Rambut Berlebih
Tanda-tanda lain dari PCOS adalah tumbuhnya rambut secara berlebih terutama di area wajah dan tubuh seperti dada, perut, dan punggung.
70% orang penderita PCOS mengalami pertumbuhan rambut lebih tebal dan gelap dari biasanya.
-
Perubahan Mood
Tanda-tanda lain dari PCOS adalah mengalami perubahan mood secara tiba-tiba. Hal ini disebabkan oleh kadar hormon yang tidak teratur sehingga berdampak pada suasana hati atau mood seseorang.
Kadar hormon yang tidak teratur memicu perubahan mood secara terus menerus yang berpotensi menyebabkan stres dan depresi.
Kapan Harus ke Dokter
Jika mengalami gejala seperti haid yang tidak teratur, kamu dapat memeriksakan diri ke dokter ya girls. Jika penderita PCOS tidak segera mendapat penanganan maka akan menyebabkan penderitanya sulit hamil atau mandul karena sel telur tidak dapat dilepaskan (tidak ada ovulasi).
Dilansir dari Alodokter menjelaskan pemeriksaan fisik yang akan dilakukan untuk penderita PCOS meliputi:
- Tes darah, untuk memeriksa kadar hormon androgen, tes toleransi terhadap gula darah, dan kadar kolesterol yang sering kali meningkat pada penderita PCOS.
- USG panggul, untuk memeriksa ketebalan lapisan rahim pasien dengan bantuan gelombang suara
- Jika pasien sudah dipastikan menderita PCOS, langkah selanjutnya dokter akan melakukan sejumlah tes lain untuk mendeteksi komplikasi yang mungkin terjadi akibat PCOS.
Bagaimana girl’s apakah penjelasan minnad bisa menjawab pertanyaan kalian seputar PCOS?
Jangan lupa jaga kesehatan dengan makan makanan yang bergizi, hindari junk food dan pastikan lakukan olahraga rutin ya girl’s agar siklus menstruasi kalian tetap lancar.