Bunda bingung apa penyebab ruam popok pada bayi dan bagaimana cara pencegahannya? Tenang, pada artikel ini yuk kita bahas bersama mengenai penyebab ruam popok yang seringkali membuat bayi tidak nyaman dan rewel. Lebih dari itu, ruam akibat popok juga dapat membahayakan kesehatan bayi loh.
Oleh karenanya, yuk simak penjelasan terkait ruam popok pada bayi dan cara pencegahannya yang tepat di bawah ini!
Apa itu Ruam Popok?
Ruam popok sendiri adalah peradangan yang terjadi pada kulit bayi akibat kondisi lembab karena penggunaan popok yang menutup kulit bayi. Hal ini juga dipicu oleh kurangnya sirkulasi udara yang masuk sehingga menyebabkan kondisi kulit menjadi lembab.
Selain itu ruam dan iritasi pada bayi juga dapat disebabkan oleh paparan urin dan feses yang menempel di kulit. Untuk menangani ruam popok pada bayi Bunda wajib mengetahui gejala-gejalanya seperti di bawah ini:
- Kulit bayi terlihat kemerahan
- Ruam dan lecet di area paha, bokong, dan kelamin
- Pembengkakan di sekitar area yang terkena ruam
- Rasa gatal yang menimbulkan tidak nyaman
- Perubahan tekstur kulit menjadi kasar atau bersisik
- Ruam yang meluas akibat tidak diatasi dengan baik
- Ruam berair yang menandakan adanya infeksi atau peradangan lebih serius
- Perubahan perilaku bayi menjadi lebih rewel daripada hari biasanya
Lalu Apa Aja Sih Penyebab Ruam Popok Pada Bayi?
Ruam popok adalah salah satu jenis iritasi kulit yang paling umum pada bayi. Berikut adalah beberapa penyebab ruam popok pada bayi:
1. Kulit yang lembab
Area popok yang lembab dan basah dapat menyebabkan kulit menjadi lembek, yang memudahkan terjadinya iritasi.
2. Kontak dengan urine dan tinja
Paparan berkepanjangan terhadap urine dan tinja dapat menyebabkan iritasi. Tinja bayi yang tinggi dalam asam (misalnya, karena asupan makanan tertentu) dapat memperparah iritasi.
3. Gesekan
Gesekan antara popok dan kulit bayi, terutama saat bayi bergerak atau berbaring dalam posisi tertentu, dapat menyebabkan iritasi.
4. Infeksi jamur
Jamur, terutama jenis Candida, dapat tumbuh di area popok yang lembab dan menyebabkan ruam popok. Ini sering disebut dengan istilah kandidiasis.
5. Reaksi terhadap produk
Beberapa bayi mungkin memiliki reaksi terhadap sabun, tisu basah, popok sekali pakai, atau produk perawatan kulit lain yang digunakan.
6. Antibiotik
Jika bayi menerima antibiotik, ini dapat mengganggu keseimbangan flora bakteri di area popok dan memicu pertumbuhan jamur.
7. Kulit sensitif
Beberapa bayi memiliki kulit yang lebih sensitif dibandingkan yang lain, membuat mereka lebih rentan terhadap iritasi popok.
8. Makanan atau ASI dari ibu
Jika bayi mendapat ASI dari ibunya, ada kemungkinan reaksi terhadap makanan tertentu yang dikonsumsi oleh ibu dapat menyebabkan ruam popok.
9. Kontaminasi
Paparan kotoran, bakteri, atau zat kimia lainnya di area popok juga dapat menyebabkan iritasi.
Cara Mencegah Ruam Popok pada Bayi
Mencegah ruam popok pada bayi melibatkan perhatian khusus terhadap kebersihan dan perawatan kulit mereka. Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat Anda pertimbangkan:
1. Ganti popok secara teratur
Ganti popok bayi sesegera mungkin setelah mereka buang air kecil atau besar. Area yang lembab dapat meningkatkan risiko iritasi.
2. Bersihkan area popok dengan lembut
Saat mengganti popok, gunakan air hangat dan kapas atau tisu basah yang lembut untuk membersihkan area popok bayi. Hindari penggunaan tisu basah yang mengandung alkohol atau pewangi.
3. Keringkan area popok dengan baik
Setelah membersihkan area popok, pastikan untuk mengeringkannya dengan menepuk-nepuk dengan lembut atau biarkan terbuka selama beberapa saat sebelum memasang popok baru.
4. Gunakan produk perawatan kulit yang tepat
Pilih produk perawatan kulit yang dirancang khusus untuk bayi dan bebas dari bahan kimia yang keras atau pewangi yang berlebihan. Krim pelindung seperti krim zinc oxide atau petrolatum dapat membantu mencegah iritasi.
5. Biarkan kulit bayi bernapas
Biarkan bayi berbaring tanpa popok selama beberapa waktu setiap hari untuk membiarkan kulitnya bernapas dan mengering dengan baik.
6. Hindari popok terlalu ketat
Pastikan popok yang digunakan tidak terlalu ketat, yang dapat menggosok dan mengiritasi kulit bayi.
7. Gunakan popok sekali pakai yang sesuai
Pilih ukuran dan merk popok yang pas untuk bayi. Beberapa bayi mungkin memiliki reaksi terhadap jenis tertentu dari popok sekali pakai, jadi pertimbangkan untuk mencoba beberapa merek berbeda.
8. Pertimbangkan penggunaan krim anti-jamur
Jika bayi memiliki riwayat infeksi jamur atau ruam popok yang persisten, pertimbangkan untuk menggunakan krim anti-jamur sesuai dengan saran dokter atau pediatrik.
9. Pantau perubahan kulit
Selalu perhatikan perubahan pada kulit bayi. Jika melihat tanda-tanda awal iritasi atau ruam popok, segera ambil tindakan untuk mencegah perburukan.
Selain itu cara tepat untuk mencegah iritasi pada bayi adalah dengan beralih menggunakan produk ramah lingkungan, salah satunya mengganti popok sekali pakai ke popok kain dari Nadnad Indonesia. Nadnad Clodi sendiri merupakan popok kain cuci ulang yang bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Nadnad Clodi menjadi pilihan yang tepat untuk Bunda sebagai solusi mencegah ruam dan iritasi kulit pada bayi. Clodi dari Nadnad Indonesia menggunakan kain microfleece yang lembut tanpa kandungan bahan kimia sehingga aman dan nyaman digunakan untuk bayi.
Bagaimana, tertarik untuk mencoba? Yuk dapatkan produk Nadnad Clodi sekarang juga!