Siklus menstruasi pada wanita umumnya terjadi setiap 21-35 hari sekali dengan lama durasi menstruasi selama 2-7 hari. Sedangkan pada saat menstruasi terjadi dapat dilihat dari pengaruh keseimbangan hormon estrogen dan progesteron. Jika siklus menstruasi tidak teratur bisa dipastikan terdapat gangguan pada kadar kedua hormon tersebut. Lalu apa saja yang membuat siklus menstruasi haid tidak teratur? Tentunya terdapat banyak faktor, namun faktor utama dapat dilihat dari gaya hidup salah satunya adalah pola makan.
Dalam artikel kali ini minnad akan memberi penjelasan secara lengkap mengenai pengaruh pola makan terhadap siklus menstruasi pada wanita. Penasaran? Simak penjelasannya hingga akhir ya!
Pola Makan Bisa Mempengaruhi Siklus Menstruasi?
Menurut girls di rumah, memangnya bisa ya pola makan dapat mempengaruhi siklus menstruasi? Jawabannya adalah benar, pola makan dapat mempengaruhi siklus menstruasi pada beberapa wanita. Hal ini terjadi karena didukung dengan faktor-faktor tertentu dalam pola makan dan nutrisi yang berperan dalam regulasi hormon reproduksi sehingga mempengaruhi siklus menstruasi pada wanita. Beberapa hal di bawah ini perlu diperhatikan terkait dengan pola makan dan pengaruhnya terhadap siklus menstruasi:
-
Berat Badan
Keseimbangan berat badan yang sehat sangat penting untuk menjaga siklus menstruasi normal. Gangguan pola makan seperti anoreksia atau obesitas dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan amenore (ketidakhadiran menstruasi).
-
Nutrisi
Kekurangan nutrisi tertentu, seperti zat besi, vitamin D, atau asam lemak omega-3, dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi dan siklus menstruasi.
-
Polifenol dan Serat
Konsumsi makanan yang kaya polifenol (senyawa antioksidan dalam buah-buahan, sayuran, teh, dll.) dan serat dapat membantu mengatur kadar gula darah dan hormon, yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi.
-
Gula dan Karbohidrat
Tingkat gula darah yang tidak stabil, terutama akibat konsumsi karbohidrat sederhana yang tinggi, dapat mempengaruhi hormon insulin, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi siklus menstruasi.
-
Lemak Sehat
Asupan lemak sehat, seperti asam lemak omega-3, dapat memainkan peran dalam regulasi hormon dan dapat berdampak positif pada kesehatan reproduksi.
-
Kafein dan Alkohol
Konsumsi kafein dan alkohol dalam jumlah berlebihan juga dapat mempengaruhi siklus menstruasi pada beberapa wanita.
Menjaga pola makan sehat tentunya dapat membantu kestabilan hormon di mana hal ini nantinya berpengaruh pada siklus menstruasi. Dengan pola makan yang teratur serta mengonsumsi makanan sehat bisa mencegah dan mengatasi gejala sindrom pramenstruasi. Berikut 7 makanan dan minuman yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi:
- Alkohol
- Pisang
- Brokoli
- Telur
- Quinoa
- Salmon
- Kedelai
Faktor yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi?
Siklus menstruasi pada wanita dipengaruhi oleh sejumlah faktor, dan perubahan dalam satu atau beberapa faktor ini dapat mempengaruhi kestabilan siklus menstruasi. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi:
-
Hormon
Hormon-hormon seperti estrogen, progesteron, dan hormon luteinizing (LH) dan folikel-stimulating (FSH) dari kelenjar pituitari memainkan peran penting dalam mengatur siklus menstruasi. Ketidakseimbangan hormonal dapat mempengaruhi siklus.
-
Berat Badan
Keseimbangan berat badan yang sehat sangat penting. Kondisi kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan yang signifikan dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan mempengaruhi siklus menstruasi.
-
Nutrisi
Kekurangan nutrisi tertentu, seperti zat besi, vitamin D, dan asam lemak omega-3, dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi dan siklus menstruasi.
-
Stres
Stres emosional atau fisik dapat memicu perubahan hormon, termasuk peningkatan kadar kortisol, yang dapat mengganggu siklus menstruasi.
-
Aktivitas Fisik
Tingkat aktivitas fisik yang ekstrim, baik itu kurang atau terlalu banyak, dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Olahraga berlebihan dapat menyebabkan amenore atau ketidakhadiran menstruasi.
-
Usia
Siklus menstruasi cenderung menjadi lebih teratur seiring bertambahnya usia, dan menopause adalah tahap di mana menstruasi berhenti.
-
Kontrasepsi Hormonal
Penggunaan pil kontrasepsi atau metode kontrasepsi hormonal lainnya dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Setelah berhenti menggunakan kontrasepsi hormonal, mungkin diperlukan waktu untuk siklus kembali normal.
-
Penyakit atau Gangguan Kesehatan
Beberapa kondisi medis seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), hipotiroidisme, diabetes, dan gangguan hormonal lainnya dapat mempengaruhi siklus menstruasi.
-
Genetika
Faktor genetika juga dapat berperan dalam menentukan karakteristik siklus menstruasi.
-
Perubahan Lingkungan
Perubahan lingkungan seperti perubahan zona waktu atau perubahan iklim ekstrim dapat mempengaruhi siklus menstruasi pada beberapa wanita.
-
Pola Tidur
Kurangnya atau ketidakstabilan pola tidur dapat berkontribusi pada ketidakseimbangan hormon dan mempengaruhi siklus menstruasi.
Untuk menjaga siklus menstruasi agar tetap normal salah satunya adalah dengan menjaga pola makan dan tetap mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Selain itu kamu juga bisa melakukan olahraga secara rutin untuk menjaga metabolisme tubuh. Jika kita melakukan gaya hidup sehat, nantinya dapat membuat siklus menstruasi menjadi normal.